Sosiologi Organisasi: Pengertian, Ruang Lingkup, dan Teori
Sosiologi Organisasi merupakan salah satu sub disiplin dan menjadi diskusi penting di dalam perkembangan objek kajian sosiologi. Oleh karena, manusia atau pun masyarakat sepanjang hidup selalu berhubungan atau berinteraksi dengan organisasi, juga proses serta akibat dari interaksi itu menyertai terbentuknya sebuah organisasi. Penjelasan selanjutnya perihal sosiologi organisasi akan dijabarkan dalam artikel ini meliputi pengertian sosiologi organisasi, ruang lingkup, dan teorinya.
Sosiologi Organisasi
Sosiologi organisasi sebenarnya mempelajari pola interaksi dan tindakan sosial antarmanusia dalam organisasi maupun antarorganisasi. Berkaca pada hal tersebut, sosiolog beranggapan bahwa organisasi yang ada dalam masyarakat megikuti hukum-hukum interaksi dan tindakan sosial yang berlaku dalam sosiologi, sehingga dengan demikian organisasi menjadi menarik untuk di kaji dengan pendekatan soiologi. Selengkapnya, baca; Pengertian Sosiologi, Objek, dan Tujuannya
Pengertian Sosiologi Organisasi
Salah satu bidang kajian dari sosiologi yang mempelajari tentang sifat dan peranan organisasi, siapa yang menjadi sasaran layanan, bagaimana organisasi berinteraksi dengan organisasi lain, interaksi manusia dalam organisasi, peran kekuasaan, kepemimpinan, serta dinamika organisasi.
Pengertian Sosiologi Organisasi Menurut Para Ahli
Penjelasan mengenai sosiologi organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Max Weber
Definisi sosiologi organisasi menurut pandangannya adalah mempelajari organisasi yang merupakan suatu sistem legal rasional dari struktur dan proses yang menggambarkan rancangan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu yang disebut birokrasi.
Ogburn dan Nimkoff
Mendefinisikan sosiologi organisasi sebagai pisau bedah dalam mengetahui bagian-bagian yang berbeda dalam organisasi di mana masing-masing bekerja sesuai dengan fungsinya. Hal ini karena, organisasi adalah contoh kelompok sosial di masyarakat yang aktif serta teratur dalam jalan problem solving sosial.
Emile Durkheim
Durkheim melihat sosiologi organisasi sebagai kesatuan dalam mendeskripsikan organisasi yang merupakan struktur sosial yang dibentuk oleh bagian-bagian berbeda serta fungsinya berbeda juga dalam menjamin sistem tetap berlangsung.
Wilson Everette
Sosiologi organisasi dalam pandangannya merupakan studi untuk mempelajari cipta terbesar dari interaksi antar sejumlah individu yang terbentuk dalam kelompok.
Talcot Parsons
Pengertian sosiologi organisasi menurutnya adalah diorientasikan pada pengamatan organisasi yang merupakan terbentuk dari sistem sosial yang aksi nyatanya pencapaian tujuan untuk selanjutnya ke arah yang lebih luas.
Dari pengertian beberapa ahli di atas tentang sosiologi organisasi bisa disimpulkan secara umum sosiologi organisasi merupakan ilmu untuk mempelajari secara mendalam keberadaan organisasi dalam masyarakat, hubungan antar organisasi, serta hubungan antara organisasi dengan lingkungan. Selengkapnya, baca; Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
Objek Sosiologi Organisasi
Objek kajian dalam sosiologi organisasi perlu dipahami berkisar dalam, yakni apa itu organisasi, siapa dan perilaku seperti bagaimana individu-individu yang ada dalam organisasi, bagaimana keberadaan organisasi dalam masyarakat, paradigma teoretis seperti apa yang dipergunakan untuk menjelaskannya, dan apa yang dilakukan sosiolog pada organisasi atau anggotanya.
Manfaat Sosiologi Organisasi
Manfaat sosiologi organisasi yakni untuk memahami secara lebih dalam pada keberadaan, peranan, tugas serta fungsi organisasi yang terdapat dalam masyarakat yang juga mempengaruhi kebudayaan, nilai dan norma suatu masyarakat, baik pada organisasi atau perilaku individu, dan kepemimpinan yang selalu mengalami evolusi atau perubahan seiring dengan perubahan lingkungan sosial.
Ruang Lingkup Sosiologi Organisasi
Mengenai ruang lingkup sosiologi organisasi antara lain sebagai berikut:
Kajian Individu
Sosiologi organisasi mengkaji individu karena individu diasumsi bahwa individu memiliki peranan penting dalam organisasi, karena sebagai unsur sumber daya manusia yang menjalankan semua. Kajian ihwal individu meliputi motivasi individu, produktivitas individu, sasaran individu, dan kemampuan individu untuk beradaptasi.
Hubungan AntarPribadi dalam Organisasi atau Kelompok
Pada ruang lingkup hubungan antarpribadi dalam organisasi atau kelompok mencakup pengaruh perpaduan kelompok pada hubungan antarpribadi meliputi relasi antarpribadi dalam pekerjaan, jumlah dan jenis layanan yang disalurkan kepada masyarakat, insentif untuk kelompok kerja, hasil kerja kelompok, sistem sasnksi terhadap kelompok, dan fleksibilitas kerja.
Organisasi Besar atau Formal
Selanjutnya, ruang lingkupnya pada organisasi besar atau formal ini meliputi, komitmen terhadap organisasi, efektivitas organisasi, kemampuan organisasi untuk beradaptasi, sasaran organisasi, dan sebagai wadah pengelompokan beragam manusia yang masing-masing memiliki kepribadian individu maupun kelompok.
Dari ruang lingkup kajian sosiologi organisasi di atas, dapat dikatakan bahwa sosiologi organisasi menganalisis hubungan antarmanusia dalam organisasi demi kepentingan organisasi dan dampak langsung maupun tidak langsung perilaku individu maupun sosial terhadap organisasi.
Teori-Teori Sosiologi Organisasi
Beberapa teori-teori dalam sosiologi organisasi antara lain sebagai berikut:
Birokrasi (Max Weber)
Teori pertama berkaitan dengan organisasi adalah birokrasi. Menurut Weber, organisasi yang melaksanakan prinsip-prinsip birokrasi bisa melakukan pekerjaan lebih efisien serta mencapai hasil yang maksimum. Ada tiga konsep dalam teori birokrasi, yakni wewenang (authority), kekuatan (power), dan legitimasi (legitimacy).
Prinsip-Prinsip Birokrasi
Struktur yang dikenal birokrasi memiliki beberapa prinsip, yakni;
- Memiliki pembagian kerja yang jelas dan spesifik untuk menghindari campur tangan antar pekerjaan satu dengan yang lainnya.
- Ada hierarki wewenang yang mengatur hubungan sesuai dengan peraturan
- Semua regulasi dan rincian peraturan untuk mengontrol situasi kerja
- Ada pemisahan tegas antara peranan secara pribadi dan peranan organisasi
- Pekerja atau karyawan mendapat promosi sesuai dengan kinerja serta kompetensinya.
Scientific Management (Frederich Taylor)
Teori selanjutnya dari Taylor, yakni pengembangan manajemen berbasis keilmuan yang lokus kajiannya pada cara meningkatkan produktivitas dengan cara pekerja bekerja sesuai dengan jadwal dan pekerja menekuni pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh sebab itu, diperlukan perencanaan pembagian kerja meliputi penetapan fokus kerja organisasi dan manajers job.
Sistem Kooperatif (Chester Barnard)
Dalam teori ini melihat bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama yang dibuat untuk terintegrasi atau mengintegrasikan serta memberikan kontribusi pada pekerja. Teori yang dikemukakan oleh Barnard ini adalah penyatuan kontradiksi dari pendekatan top down dengan pendekatan bottom up. Intinya, pemberian bersifat nonmaterial juga hal yang penting di samping pemberian material dalam mengelola semangat para pekerja.
Teori Sistem Umum (Von Bertalanffy)
Teori ini memandang organisasi sebagai suatu sistem yang saling terkait antara seperangkat subsistem yang digunakan dalam satu kesatuan. Misalnya, organisasi dibentuk lewat masukan oleh lingkungan, baik material atau manusia (input), lalu terjadi proses pengelolaan jasa (processing), yang akhirnya menghasilkan sesuatu atau keluaran (outputs) berupa produk atau layanan, dan ada umpan balik (reaksi dari lingkungan).
Metafora ‘Penjara Fisik’ Atas Organisasi (Jurgen Habermas)
Habermas menyebut penjara, karena orang yang menjadi anggota organisasi secara sadar atau tidak secara sukarela menyerahkan pikiran dan badannya untuk organisasi, lalu dengan cara yang tersembunyi organisasi mengendalikan mereka untuk bekerja demi profit organisasi. Fisik dalam hal ini, eksistensi organisasi yang dicipta dan dijaga eksistensinya oleh anggotanya.
Dari penjelasan mengenai beberapa teori sosiologi organisasi di atas, bisa disimpulkan bahwa ada prinsip kategorisasi yang bisa dilihat melalui maszhab teori, perspektif, dan ruang lingkup kajian. Misalnya teori Scientific Management dari Taylor masuk dalam perspektif fokus dalam kategori tujuan organisasi (organisasional, rasionalitas, dan efisiensi).
Demikinalah pembahasan pengantar mengenai pengertian sosiologi organisasi, ruang lingkup, dan teorinya. Melalui penjelasan ini, semoga bisa memberikan referensi dan memberikan pemahaman bagi setiap pembaca yang sedang mencari ihwal “Sosiologi Organisasi”. Terimakasih
Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat Pada Umumnya
Kelompok sosial pada dasarnya menjadi bahasan penting dalam objek kajian sosiologi. Kelompok sosial ini terbentuk lantaran adanya tingkat interakasi sosial dalam masyarakat, yang akhirnya membentuk kesepatakan untuk mempermudah mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karenannya itulah semacam menjadi fitrah manusia yang ingin hidup berkelompok dan membentuk kelompok. Dari zaman dahulu kala, kita bisa mebaca buku atau atau literatur lain bahkan mungkin bisa kita mendengar cerita dari orang disekitar kita yang pernah membuat kelompok ini, bergabung dikelompok ini, mengembangkan kelompok ini, dan berbagai kelompok lainnya dalam rangka hidup bersosial.
Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekumpulan orang-orang yang membentuk kesepakan tertentu untuk mencapai tujuan. Dalam kesepakatan yang terbentuk ada yang harus memiiki struktur sosial dan adapula yang tidak mewajibkan untuk memiliki struktur sosial.
Yang asti dalam arti kelompok sosial secara umum adalah kesatuan masyarakat yang memilih untuk hidup bersama dan mempengaruhi serta menolong satu sama lainnya. Dalam kelompok sosial ini diperlukan adanya kesepatakan tertentu agar tidak memunculkan dinamika serta menghancurkan keteraturan sosial dalam masyarakat.
Contoh Kelompok Sosial
Contoh kelompok sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;
Keluarga
Disadari ataupun tidak keluarga adanya bagian daripada kelompok sosial dalam masyarakat. Hal ini didasarkan pada kebutuhan dan keturunan setiap orang dalam mendapatkan pendidikan pertamakalinya dalam keluarga. Maka tak hayal jika keluarga adalah bagian kelompok sosial yang primer.
Partai Politik
Contoh lainnya dari kelompok sosial adalah Parpol (Partai Politik) yang menjadia bagian daripada Lembaga Politik. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial skunder yang tidak wajib untuk diikuti akan tetapi sesuai dengan keinginnannya, jika seseorang ingin mendapatkan jabatan di pemerintahan seperti Gubernur, Bupati, DPR, dan lainnya maka mengikuti Partai Politik adalah hal yang wajib.
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) adalah salah satu contoh kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok sosial ini dinamakan dengan kelompok sosial skunder, yang tidak harus diikuti oleh semua masyarakat, akan tetapi penting diikuti oleh masyarakat yang menjadi tenaga pendidikan (guru).
Koerasi Desa
Koperasi Desa adalah salah satu jenis kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok sosial ini termasuk dalam kelomok sosial formal yang memiliki peraturan dan ketentuan untuk bergabung, menambung, atau pengelolaannya. Peraturan yang ada dalam kelompok sosial ini tentusaja harus di taati oleh seluruh anggota dalam masyarakat yang mengikutinya.
Panitia Agenda
Kepanitian Acara, contoh lainnya menganai kelompok sosial dalam masyarakat yang umumnya terjadi adalah kepanitian di suatu acara, baik acara pengajian, acara sholawatan, atau acara pernikahan. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial skunder yang mengikat bagi anggotanya dan tidak berlaku untuk masyarakat secara keseluruhan.
Sekolah
Kelompok Kelas di Sekolah, contoh lainnya dalam kelompok sosial yang hadir di setiap kehidupan kita misalnya saja ketika seseorang berada di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan) ketika akan menaiki kelas di sekolah ada persatuan kelompok, persatuan ini beragam namanya.
Contohnya saja adalah Compas 3 (comunity IPS 3). Maka dapat dikatakan jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial yang informal.
RW
Anggota RW, contoh selanjutnya mengenai kelompok sosial dalam masyarakat adalah nggota RW atau RT di kalangan masyarakat. Jenis kelompok sosial ini adalah kelompok sosial in group yang memberikan member kepada seluruh anggota masyarakatnya, akan tetapi khusus untuk para masyarakat yang berada di RW atau RT tertentu.
Paguyuban
Paguyuban Masyarakat Cirebon, contoh lainnya mengenai kelompok sosial dalam masyarakat adalah paguyubanan cirebon.
Yang hampir ada disetiap wilayah di Indonesia. kelompok sosial berupa paguyuban ini terbentuk karena adanya persamaan antara masyarakat satu dengan lainnya, persamaan yang ada diakibatkan karena adanya persamaan tempat wilayah (orang-orang yang berasalh di Cirebon).
Alumni Sekolah
Setia orang yang telah dinyatakan lulus dari lembaga pendidikan tertentu biasanya membentuk kelompok para lulusan yang kita kenal dengan Alumni. Agenda Alumni ini bisa memberikan akses pada adik kelas serta membangun relasi yang berupa jaringan sosial satu sama lainnya.
OI (Orang Indonesia)
Salah satu bentuk kelompok sosial yang memiliki hobi sama dan terjadi keteraturan ialah terbentuknya OI (Orang Indonesia) dimana contoh komunitas terbentuk karena adanya kesamaan hobi antar anggota yang sama-sama mengidolakan Iwan Fals.
Demikinalah tulisan mengenai contoh kelompok sosial di masyarakat, yang umumnya selalu kita temua setiap harinya. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga memberikan pengetahuan bagi setiap pembaca yang sedang mendalami tentang “Kelompok Sosial”. Trimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar